Jumat, 04 Juni 2010

FACEBOOK BERBAHAYA???

MENJARING ASPIRASI MENINGKATKAN PRESTASI

Siapa tidak kenal facebook (FB)? Jejaring sosial ini kian mewabah. Menjelma bagai virus kehidupan. Bahkan facebook sudah seperti ayat-ayat Tuhan, sebagai kitab kedua. Coba saja simak sekeliling. Bagi mereka yang punya facebook. Baik yang mengakses lewat handphone atau komputer, begitu perangkatnya on yang dibuka FB-nya. Bangun tidur pun langsung pegang HP, update status.

Maka tidak salah, jika beberapa instansi pemerintah dan swasta melarang karyawannya membuka facebook di lingkungan kerjanya. Belum lagi fatwa MUI yang mengharamkan facebook. Ini menunjukkan bahwa demam facebook sudah memasuki ranah dunia dan akhirat. Mengapa demikian?

Dari sisi duniawi, pemborosan waktu bisa menurunkan kinerja dan prestasi seseorang ataupun instansi. Sedangkan dari sisi religi. FB terlalu banyak mengumbar privasi. Menyajikan kata-kata yang tak sopan, menyebar fitnah dan bisa mengganggu hubungan dan ketenangan seseorang atau masyarakat luas.

Meski tidak di pungkiri FB mempunyai nilai positif. Jejaring ini bisa dimanfaatkan untuk memupuk tali silaturrahim. Menjalin dan menemukan sahabat yang sudah lama hilang. Dan masih banyak manfaat lainnya. Bagi yang berkecimpung da punya bakat marketing, melalui FB lebih mudah mencari nasabah layaknya perdagangan multi lavel marketing (MLM).

Namun sayangnya, belakangan keberadaan FB disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Korban-korban seperti terkena hipnotis, pelet elektronik. Terbujuk rayuan, menghilang bersama teman yang dikenal di dunia maya. Orang pun langsung memvonis, bahwa keberadaan FB perlu dipertanyakan. Kalau perlu diblokir masuk Indonesia.

Tetapi harus begitukan vonis itu dijatuhkan terhadapa keberadaan FB? Bagaimana dengan anak-anak sekolah yang diajarkan materi Tekologi Informasi dan Komunikasi. Bukankah mereka juga diajari mengenal seluk beluk dunia maya. Dengan demikian FB sudah menjadi menu sehari-hari bagi mereka. Kalau mereka dilarang, apa anak-anak ini akan mematuhinya?

Hidup ini pilihan. Dan dunia menyedialan pilihan itu. Mau yang baik ada. Yang tidak baik lebih banyak. Apalagi yang berkaitan teknologi. Setiap detik ada temuan baru. Anak-anak sekarang beda dengan anak jaman dulu. Mereka lebih cepat menerima akses teknologi lebih maju dibanding orang tua bahkan guru. Bukan aneh lagi, jika banyak anak keranjingan FB setiap hari. Karena mereka memang mencari informasi dan mejalin pertemanan dengan orang seantero dunia.

Salah satu sifat anak adalah memberontak. Jika mereka dilarang mereka akan semakin penasaran dan mencari tahu. Jadi tidak ada gunanya dan tidak perlu melarang anak-anak mempunyai FB. Yang perlu dilakukan guru dan orang tua adalah mengarahkan anak-anak ini menggunakan untuk hal positif. Akan lebih baik jika guru dan orang tua masuk dalam group FB mereka. Sehingga pergaulan anak bisa terkontrol tanpa mereka merasa diawasi langsung. Jika terjadi traffic yang menjurus negatif, orang tua atau guru segera melakukan tindakan preventif. Dengan jejaring ini pula semua yang masuk jaringan bisa mengkomunikasikan prestasi dan perkembangan anak didik. Sehingga dapat mencegah pembohonga prestasi yang biasanya dilakukan anak.

Di tingkat sekolah pun siswa dan guru terutama guru BK dapat memanfaatkan jejaring FB ini sebagai media konsultasi. Lewat internet anak-anak bisa curhat sepuasnya. Tidak seperti kalau di sekolah. BK diangap seperti ruang interogasi dan siswa yang datang merasa sebagai terdakwa. Sedang bagi guru mata pelajaran, FB juga bisa dimanfaatkan untuk komunikasi dengan anak didikmnya. Tentu saja terkait pembelajaran. Bukan malah ber-FB ria dengan anak didiknya. Guru harus bisa membatasi dan menempatkan diri sebagaimana mestinya.

Untuk cakupan lebih luas di sekolah, FB bisa dijadikan ajang curhat dan rembug umum antara sekolah dengan orang tua wali. Agar permasalahan yang dimiliki anak segera diketahui orang tua. Dengan terjalinnya hubungan antar warga sekolah dan mayarakat, aspirasi orang tua dan masyarakat bisa terserap. Masyarakat sekitar akan mempunyai rasa handerbeni, jika aspirasi mereka diperhatikan. Sehinga sekolah bukan seperti kerajaan kecil ditengah para abdi yang harus mendukung kerajaan.

Yang perlu menjadi rambu-rambu bagi pengguna FB, terutama berkait hubungan antara warga sekolah dan orang tua. Harus menjaga privasi dan kesopanan adat ketimuran. Dengan demikian hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari bisa dicegah. Kemajuan teknologi tidak boleh dihindari. Manfaat dan mudharat adalah dua sisi yang selalu mengiringi. Hanya orang yang wasapada dan pandai mengambil hikmah dapat berhasil menempuh ujian.


Dimuat di majalah Media Edisi Juni 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar